Menunda

Ujian semester genap tahun pelajaran 2019/2020 telah usai. Serangkaian proses penilaian akan dirangkum pada buku rapor peserta didik. Dan proses pembelajaran akan dilaksanakan pada tahun pelajaran baru tiba. Itu berarti libur telah menunggu di depan mata. Para guru kelas VII dan VIII di madrasahku tengah disibukkan dengan aplikasi penilaian yang akan menjadi tempat untuk mencurahkan hasil belajar peserta didik selama satu semester. Butuh konsentrasi penuh dan kesiapan yang matang dan alat yang mendukung agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.

Semua rencana sudah diatur dengan apik. Mengingat aku yang hampir memasuki pekan keempat, menahan pulang ke kampung suami untuk bertemu dengan keluarga kecilku. Demi menyelesaikan tugasku sebagai abdi negara. “Tinggal tiga hari lagi,” sambil menghitung kalender yang tergantung di dinding kontrakanku. Keesokan harinya, di madrasahku kedatangan tamu dari kepala kantor tempatku bekerja. Aku beserta guru-guru pilihan dipanggil memasuki ruang kepala. Salah satu dari tamu memberikan arahan dan tujuan maksud kedatangannya. Setelah berdiskusi dengan para tamu tiba-tiba bapak kepala memberikan ucapan “selamat Anda terpilih sebagai agen perubahan.”

Pikiranku menyeruak menyusuri strategi yang sudah tersusun rapi. Ucapan bapak kepala bagai mantra yang menghipnotisku terpaku sejenak. Antara bahagia berujung dilema. Semua harusku ikhlaskan dan menunda untuk bertemu mereka. Pikiranku menerawang jauh, ketika aku disontakkan oleh bunyi pesan wa dari si sulung. “Kapan Mama Pulang?”

More From Forest Beat

Malaikat Kecilku

Matahari kecil dalam pelukan dunia itulah dirimuSinarmu mengusir kegelapan yang temaranMenyinari ruang gelap penuh sesakCahayamu hadir memberi penyejukSeperti pelangi dalam hujanMemberi warna hiasi dunia Genggaman...
Puisi
0
minutes

Tiga Tahun Sudah

Rasanya baru kemarinKetika kami malu-maluDatang di tempat ini Bertemu dengan kawan dan guru yang baruTujuan kami di sini hanya satu menggapai cita dan harapan berbudi...
Pendidikan
0
minutes

Gerimis Mencumbu Jingga

Subuh membasuh luruh bermandikan titik hujanMenambah gaduh jiwa yang terbaring usangKapankah mentari menyapa pagi?Sementara rinai masih menyirami bumi Bekunya pekat subuh berangsur-angsur tepiskan kelamMenyibakkan secercah...
Puisi
0
minutes

Rindu Muhammad

Ya MuhammadYa RasulullahBegitu nama terpatri indahYang melekat sebagai kekasih Allah Rinduku padamu tak kunjung sudahPadamu bagindaku ya RasulullahCintaku padamu tak pernah goyahAsaku ingin bersamamu di...
Puisi
0
minutes
spot_imgspot_img