Memahami Orang Tua Lewat Membantu

“Eka……….!!! Bantuin mama masak sambal ya!”

“Ntar dong ma, Eka lagi nonton TV nih!”

“Kan nontonnya bisa dilanjutin nanti!”

“Tapi ma, lagi nanggung nih!”

Itu adalah cuplikan tentang anak yang disuruh membantu orang tuanya, tetapi dia mengelak. Padahal bantuan itu untuk keperluan keluarga.

Apakah para pembaca pernah membantu orang tua atau hanya tidur-tiduran di rumah dan tidak pernah membantu orang tua?

Membantu orang tua merupakan kewajiban setiap anak karena orang tua telah berjasa membesarkan kita dari kecil sampai saat sekarang ini. Untuk itu sudah sewajarnya kita membantu orang tua dengan berbagai cara yang dapat kita lakukan selagi kita mampu untuk menolongnya.

Memang pada saat sekarang ini banyak sekali kita temukan anak yang tidak mau menolong orang tuanya dengan berbagai alasan yang mereka berikan, bahkan ada yang membangkang.

Apalagi mereka sudah beranjak dewasa. Harusnya mereka menyadari akan kewajiban untuk membantu orang tua dan tidak melalaikannya. Berbagai alasan yang mereka katakan seperti malaslah, capeklah, belajarlah, lagi tidurlah, dan masih banyak alasan lagi yang sering dilontarkan kepada orang tua mereka yang meminta bantuan.

Namun, ada juga anak yang mau berbakti kepada orang tuanya yang dilakukan disela-sela kesibukan mereka, tanpa merasa terbebani. Apalagi dilakukan dengan senang hati. Bagi mereka yang membantu orang tua dengan sengan hati, akan memberikan kepuasan tersendiri.

Terlebih lagi orang tua kita akan merasa senang karena kita telah membantu pekerjaanya.

Sebagian dari remaja memang sudah bisa memahami tugas dan kewajibannya kepada orang tua. Mereka sudah bisa memikul tanggungjawab di rumah dengan membantu beberapa pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh orang tua seperti mengurus rumah, mencuci baju, bahkan ada yang memasak.

Tapi ini hanya sebagian kecil dari remaja, kebanyakan dari mereka hanya menghabiskan waktu di rumah dengan bermain dan berhura-hura. Jangankan untuk menyelesaikan tanggungjawab di rumah, perlengkapan mereka sendiri saja seperti baju dan alat-alat sekolah masih harus disiapkan oleh orang tua.

Seringkali orang tua mengeluh karena anak-anaknya selalu menolak jika mereka meminta bantuan. Air mata langsung mengalir di pipi ketika putra dan putri yang mereka sayangi malah membangkang sewaktu SSmereka menyuruh anak-anaknya untuk membantunya.

Kalau kita berbuat hal yang demikian, maka tidak diragukan lagi neraka akan menanti kita di hari akhir, karena kita telah menyakiti hati orang tua kita. Untuk itu hindarilah menyakiti hati orang tua karena begitu berat dosa bagi orang yang melakukannya.

Apakah kita pernah berfikir untuk membalas jasa orang tua? Apakah kita menemukan caranya? Tentu saja tidak akan pernah. Waktu, perhatian, dan kasih sayang yang mereka berikan kepada anak-anak mereka laksana air yang memberikan kehidupan.

Tanpa perhatian dari mereka, nyawa dan kehidupan yang kita miliki mungkin telah lenyap. Jika kita sadar akan semua pengorbanan mereka, apakah sudah banyak hal yang kita lakukan untuk menyenangkan hati dan perasaan kedua orang tua kita?

More From Forest Beat

Susah Mana, Menulis Curhatan atau Menulis Artikel?

Setelah sekian purnama, akhirnya saya punya kesempatan untuk menulis di blog baraguma. Meski awalnya cukup kebingungan dengan apa yang enak untuk dibahas di blog...
Opini
3
minutes

Membumikan Budaya Literasi Pada Peserta Didik

Bahasa Indonesia berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang mesti dilestarikan. Tidak hanya dikuasai tetapi juga harus dipraktikkan dengan...
Opini
6
minutes

Bisakah Peran Guru Digantikan Oleh Teknologi?

Di zaman yang serba canggih ini, membawa dampak perkembangan yang semakin maju. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi gaya hidup yang seraba instan dan siap saji...
Opini
2
minutes

Balada Abdi Negara

Tahun pelajaran 2020/2021 tinggal menghitung hari. Itu berarti libur sekolah sudah tinggal sedikit lagi. Namun, tugas masih saja menumpuk. Administrasi guru yang mesti disegerakan...
Opini
2
minutes
spot_imgspot_img