Mama Kedua

Tiga hari terakhir dipenghujung ramadan, merupakan hari yang tak terlupakan. Dimana hari itu adalah hari terakhir Kayla bersama ibunya.

Ibu Kayla meninggal karena darah tinggi. Ia meninggal membawa anak yang ada dalam kandungannya. Anak ketiga, itulah yang sedang di nanti oleh keluarganya. Kayla bersama adiknya Ika ditinggalkan oleh ibunya ketika ia masih berumur 11 tahun. Sementara sang adik berumur 7 tahun.

Betapa hancurnya hati seorang suami yang ditinggal pergi oleh istri tercinta. Suasana haru dihiasi oleh isak tangis bahkan raungan keluarga yang tidak terima melihat jasad ibu Kayla terbujur kaku di atas kasur.

Raungan dari tante Kayla membuat suasana duka bercampur pilu. Meronta-ronta melampiaskan emosi di kamar tidur Kayla karena ia adalah saudara yang paling dekat dengan almarhumah.

Para keluarga berusaha menenangkan tante Kayla dan mengikhlaskan kepergian adik tersayang.

Tergambar jelas di wajah Pak Ari, suami dari ibu Kayla. Menyembunyikan luka agar terlihat tegar di mata anak-anaknya. Matanya sembab dan merah. Tanpa disadari buliran air mata jatuh membasahi pipi.

Kayla kecil bersama adiknya Ika hanya bisa menangis. Sesekali para orang yang datang melayat mengusap-usap kepalanya, bahkan memberikan pelukan.
Sambil berkata “indak bainduak anak awak lai do, saba yo nak”, (anak kita tidak ada ibunya lagi, sabar ya nak)

Para tamu yang melihat kejadian itu meneteskan air mata. Mereka juga ikut merasakan seperti itu ditinggal oleh ibu.

Semenjak itu, neneklah yang menjadi peran pengganti sosok seorang ibu. Meskipun sebenarnya ia merindukan ibunya.

Kalya dan Ika dibesarkan oleh nenek dan ayahnya. Beruntung sanak saudara mereka masih peduli dengannya. Keluarga Kayla mempunyai tambahan tanggung jawab terhadap masa depannya.

Untuk memenuhi kebutuhan sekolah Kayla dan Ika, keluarga ikut membantu agar bisa melanjutkan sekolah. Disamping penghasilan Pak Ari yang pas-pasan. Mereka bertekat membantu hingga sarjana nanti.

Pernah waktu itu Kayla secara diam-diam menjual perhiasan peninggalan ibunya. Ia tidak ingin lagi memberatkan beban keluarga.

Terkendala oleh masalah ekonomi, Ika memutuskan untuk berhenti kuliah. Keputusan Ika membuat keluarga geram. Lalu ia menjelaskan. Kemampuan seseorang itu tidak bisa dipaksakan. Hanya membuang uang saja hasilnya akan sia-sia. Ika mengalah dan merelakan kakaknya untuk tetap melanjutkan pendidikan.

Hari istimewa saatnya tiba. Perjuangan dan pengorbanan untuk tetap sekolah berbuah manis. Kayla meraih gelar sarjana.

Hasil kerja keras Kayla selama ini tidak terlepas dari sosok lelaki yang mendampinginya selama 5 tahun.

Ia adalah Adi. Laki-laki yang ia kenal semasa kuliah. Mereka dipertemukan oleh teman Kayla semasa SMA.

Adi memperlakukan Kayla seperti adiknya sendiri yang disayang dan dimanja. Usia mereka terpaut 6 tahun. Sifat kedewasaan Adi membuat Kayla merasa nyaman.

Tak hanya bersama Kayla, ia bahkan bersikap sopan pada nenek dan adik Kayla. Adi pandai menempatkan posisinya sebagai pendatang yang mengisi hidup Kayla.

Kedekatan Kayla dan Adi sempat dihalangi oleh ayah dan tante Kayla. Mereka tidak setuju jika Kayla menjalin hubungan dengan Adi. Mereka beranggapan jika hubungan ini akan mengganggu Kayla untuk meraih sarjana.

Adi membuktikan kepada keluarga Kayla bahwa ia tidak akan menyakiti hati kekasihnya. Ia membawa keluarganya untuk diperkenalkan kepada keluarga Kayla secara serius. Berkat kegigihan Adi inilah, keluarga Kayla merestui hubungan mereka.

Setelah mendapatkan gelar sarjana, Kayla dan Adi bersama-sama mencari pekerjaan. Berkat usaha dan doa, Kayla diterima sebagai PNS di luar kota, sementara Adi bekerja disebuah bank swasta dikampungnya.

Mendengar kabar baik tersebut, semua keluarga bangga padanya. Terlebih lagi sang nenek yang berusaha menjadi pengganti ibunya. Semua jerih payahnya terbayar sudah.

Hubungan mereka terpisah jarak dan waktu. Mereka harus menahan rindu hanya untuk segera bertemu.

Suasana duka kembali melanda. Nenek Kayla dijemput sang kuasa. Nenek meninggal karena terjatuh dari kamar mandi dan tidak sadarkan diri.

Kayla harus bisa merelakan kepergian sang nenek. Ia tidak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Semoga nenek tenang di sana. Itulah doa Kayla.

Sudah saatnya Kayla dan Adi menjalin hubungan kejenjang pernikahan. Adi ingin mempersunting Kayla.

Setelah menikah, Kayla diboyong oleh Adi ke kampung halamannya. Meskipun nantinya LDR juga, tapi setidaknya Kayla aman tinggal bersama orang tua Adi.

Sekali seminggu mereka bergantian mengunjungi. Adi yang pergi mengunjungi Kayla di luar daerah atau Kayla yang pulang ke rumah Adi.

Perlakuan orang tua Adi sangat baik. Mereka menganggap Kayla seperti anaknya sendiri. Ditambah dengan kakak dan adik ipar yang care pada Kayla. Jadi, Kayla tidak canggung lagi untuk berbuat sesuatu.

Adalah mama Adi. Sosok perempuan keibuan yang mengajarkan Kayla arti kasih sayang seorang ibu. Meskipun ibu kandungnya telah tiada.

Sosok perempuan paruh baya inilah yang membuat Kayla kembali mendapatkan cinta kasih seorang ibu kepada anaknya.
Apalagi kepada cucu mereka. Kasih sayang mereka melebihi segalanya.

Terima kasih mama mertua.
Semoga mama diberi kesehatan dan dipanjangkan umurnya.
Itulah penutup doa Kayla.

More From Forest Beat

Malaikat Kecilku

Matahari kecil dalam pelukan dunia itulah dirimuSinarmu mengusir kegelapan yang temaranMenyinari ruang gelap penuh sesakCahayamu hadir memberi penyejukSeperti pelangi dalam hujanMemberi warna hiasi dunia Genggaman...
Puisi
0
minutes

Tiga Tahun Sudah

Rasanya baru kemarinKetika kami malu-maluDatang di tempat ini Bertemu dengan kawan dan guru yang baruTujuan kami di sini hanya satu menggapai cita dan harapan berbudi...
Pendidikan
0
minutes

Gerimis Mencumbu Jingga

Subuh membasuh luruh bermandikan titik hujanMenambah gaduh jiwa yang terbaring usangKapankah mentari menyapa pagi?Sementara rinai masih menyirami bumi Bekunya pekat subuh berangsur-angsur tepiskan kelamMenyibakkan secercah...
Puisi
0
minutes

Rindu Muhammad

Ya MuhammadYa RasulullahBegitu nama terpatri indahYang melekat sebagai kekasih Allah Rinduku padamu tak kunjung sudahPadamu bagindaku ya RasulullahCintaku padamu tak pernah goyahAsaku ingin bersamamu di...
Puisi
0
minutes
spot_imgspot_img