Dahsyatnya Pujian

Kata orang, pentingnya kritikan untuk memperbaiki diri. Tanpa adanya kritikan, kita buta akan
kekurangan diri sendiri.

Karena terkadang itu adalah musibah yang membuat kita berbesar hati, bangga diri, hingga akhirnya terjebak pada kesombongan.

Sebelum kita mengagung-agungkan kritikan untuk memperbaiki orang lain ada baiknya baca dulu cerita berikut ini.

Cerita ini adalah sebuah ilustrasi.

Ada seorang perempuan yang mempunyai suara bagus. Dia menikah dengan seorang musisi. Suaminya sangat menguasai tentang musik. Saking pintarnya ia bisa menemukan kelemahan disetiap nyanyian istrinya. Setiap kali istrinya berlatih bernyanyi, selalu saja ada komentar pedas.

Bagian awal lagu kurang tinggilah, kurang pelanlah, kurang maksimallah dan lain-lain. Pokoknya selalu ada kritikan setiap kali istrinya menyanyi. Lama kelaman istrinya menjadi bosan. Dan berpikir untuk tidak menyanyi.

Singkat cerita, si suami meninggal dan menikah dengan seorang pemotong kayu. Berhubung si pemotong kayu tersebut selalu bergelut dengan alat pemotong kayu, palu dan gergaji. Jadi ia tidak tahu menahu dengan musik.

Yang ia tahu suara istrinya bagus. Ia selalu memuji.

“Bu, suaramu indah sekali, aku ingin selalu kamu bernyanyi. Jika aku tidak ketemu kamu, pasti telingaku sudah tuli dengan pekaknya alat pemotong ini “, puji sang suami.

Nah bisa ditebakkan, kalau sang perempuan tadi senang bukan kepalang. Ia berlatih dan berlatih terus hingga menghasilkan album rekaman. Ia dikenal oleh banyak orang.

Wah, begitu dahsyatnya efek pujian. Bisa membuat seseorang yang mengalami krisis pede menjadi termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dirinya.

Hal ini dikarenakan pujian bisa membuat orang merasa dihargai, diterima dan dipercayai. Sehingga yang di puji berani dalam menentukan sikap.

Pahami apa yang membuat mereka merasa nyaman atau tidak. Kenali dulu pribadinya sebelum mengkritik. Dengan berbekal pengetahuan, kita bisa mengungkapkan kritikan secara tepat.

Kesimpulan

Jangan pelit kasi pujian. Sebaiknya kita sering memberi pujian dan motivasi positif kepada orang lain. Bila ada kekurangan dalam usaha mereka, tahan dulu untuk memberi kritikan. Karena dibalik usaha tersebut, mereka tengah berproses menjemput impiannya.

Tugas kita hanya mendorong proses itu dengan pujian. Jangan terlalu lebay dalam memuji. Terkadang mereka tidak ingin dipuji lebih.

Jadi, siapkah Anda untuk memuji…..?

More From Forest Beat

Susah Mana, Menulis Curhatan atau Menulis Artikel?

Setelah sekian purnama, akhirnya saya punya kesempatan untuk menulis di blog baraguma. Meski awalnya cukup kebingungan dengan apa yang enak untuk dibahas di blog...
Opini
3
minutes

Membumikan Budaya Literasi Pada Peserta Didik

Bahasa Indonesia berperan penting dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang mesti dilestarikan. Tidak hanya dikuasai tetapi juga harus dipraktikkan dengan...
Opini
6
minutes

Bisakah Peran Guru Digantikan Oleh Teknologi?

Di zaman yang serba canggih ini, membawa dampak perkembangan yang semakin maju. Kemajuan teknologi dapat memengaruhi gaya hidup yang seraba instan dan siap saji...
Opini
2
minutes

Si Tukang Gaduh

Pembelajaran kali ini dilakukan pada dua shift. Shif 1 masuk jam 07.30 dan shif 2 masuk jam 11.00. Sekali seminggu peserta didik digilirkan secara...
Cerita
1
minute
spot_imgspot_img